Bismillahirrahmanirrahim
"kenapa kamu merokok?"
"gak tahan lagi pak"
"mang dulu biasa merokok?"
"tiap hari pak. seringnya pas pulang sekolah juga bareng teman-teman."
"orang tuamu merokok?"
"berat pak. bisa satu hari dua bungkus"
"tapi kamu tahu kan di tempat ini merokok tidak boleh?"
"tahu pak"
"kok masih melakukan?"
"mulut pahit banget, pak"
"masak sih gak bisa nahan"
"kenapa sih pak rokok kok dilarang di sini?"
"lho emang kan terlarang alias haram"
"kalo dilarang kenapa masih banyak orang merokok pak"
"mungkin mereka belum tahu"
"mosok sih pak, imam masjid dekat rumah saya juga merokok"
hhmmmmmmmmmmmmm (lagi mikir)
"aku mau nanya kalo kamu minjemi ke temenmu flash disk kemudian dalamnya di penuhi virus atau software lainnya yang merusak. kamu rela nggak?"
"paling jengkel sebentar. lama-lama juga hilang"
"masak kamu di pinjemi Allah jantung dan paru lalu kamu kotori nikotin. nggak takut Allah swt marah?"
"tapi kata orang-orang rokok itu makruh pak, bukan haram"
"masak temenmu merusak flash diskmu kamu rela betul nggak marah sama sekali"
....... (gantian mikir)
...
Survei membuktikan jumlah perokok usia remaja meningkat drastis setiap tahunnya. Merokok sudah menjadi bagian gaya hidup. Tidak gaul kalau tidak merokok. Belum lagi ungkapan-ungkapan "Tidak jantan, penakut, pengecut" dan sebutan-sebutan lainnya yang akan diberikan oleh sekelompok remaja jika ada temannya tidak merokok.
Padahal apa sih enaknya merokok? Saya pernah bertanya kepada beberapa orang, namun tidak ada rasa spesifik yang bisa mereka berikan dari rokok. Lalu kenapa masih merokok?
"Kalau aku mending tidak makan daripada tidak merokok"
"Tidak lengkap minum kopi kalau tidak ditemani rokok"
Padahal hampir semua pengguna narkoba berasal dari "persahabatan" mereka dengan rokok. Meningkat menjadi pengguna ganja, dan selanjutnya mengakrabi NAZA dan temen-temennya.
Kenapa pemerintah tidak turun tangan untuk melarang rokok beredar di Indonesia, bahkan terkesan diam saja? Bukankah mereka sudah tahu dampak kerusakan dari benda berukuran 9 cm tersebut?
"Cukai rokok itu salah satu sumber devisa negara terbesar, lho..."
"Mau dikemanakan para pekerja pabrik rokok yang jumlahnya ribuan itu? Belum lagi jutaan petani tembakau dan keluarganya yang butuh makan"
MUI berencana mengeluarkan fatwa tentang rokok pada bulan ini. Semoga fatwanya positif dan menjadi amunisi berharga untuk memerangi barang tidak bermanfaat tersebut, sekaligus menyelamatkan jutaan remaja yang terlanjur terlena slogan dan mitos tentang kenikmatan merokok.
"Merokok, mas?" (sambil menawarkan sebungkus rokok merk paling terkenal).
"maaf itu kuno, mas. nggak gaul. ini lho mas yang gaul" (sambil menunjukkan poster besar boycott produk Yahudi dengan back ground anak Palestina berlumur darah akibat terkena serangan bom zionis).
"kenapa kamu merokok?"
"gak tahan lagi pak"
"mang dulu biasa merokok?"
"tiap hari pak. seringnya pas pulang sekolah juga bareng teman-teman."
"orang tuamu merokok?"
"berat pak. bisa satu hari dua bungkus"
"tapi kamu tahu kan di tempat ini merokok tidak boleh?"
"tahu pak"
"kok masih melakukan?"
"mulut pahit banget, pak"
"masak sih gak bisa nahan"
"kenapa sih pak rokok kok dilarang di sini?"
"lho emang kan terlarang alias haram"
"kalo dilarang kenapa masih banyak orang merokok pak"
"mungkin mereka belum tahu"
"mosok sih pak, imam masjid dekat rumah saya juga merokok"
hhmmmmmmmmmmmmm (lagi mikir)
"aku mau nanya kalo kamu minjemi ke temenmu flash disk kemudian dalamnya di penuhi virus atau software lainnya yang merusak. kamu rela nggak?"
"paling jengkel sebentar. lama-lama juga hilang"
"masak kamu di pinjemi Allah jantung dan paru lalu kamu kotori nikotin. nggak takut Allah swt marah?"
"tapi kata orang-orang rokok itu makruh pak, bukan haram"
"masak temenmu merusak flash diskmu kamu rela betul nggak marah sama sekali"
....... (gantian mikir)
...
Survei membuktikan jumlah perokok usia remaja meningkat drastis setiap tahunnya. Merokok sudah menjadi bagian gaya hidup. Tidak gaul kalau tidak merokok. Belum lagi ungkapan-ungkapan "Tidak jantan, penakut, pengecut" dan sebutan-sebutan lainnya yang akan diberikan oleh sekelompok remaja jika ada temannya tidak merokok.
Padahal apa sih enaknya merokok? Saya pernah bertanya kepada beberapa orang, namun tidak ada rasa spesifik yang bisa mereka berikan dari rokok. Lalu kenapa masih merokok?
"Kalau aku mending tidak makan daripada tidak merokok"
"Tidak lengkap minum kopi kalau tidak ditemani rokok"
Padahal hampir semua pengguna narkoba berasal dari "persahabatan" mereka dengan rokok. Meningkat menjadi pengguna ganja, dan selanjutnya mengakrabi NAZA dan temen-temennya.
Kenapa pemerintah tidak turun tangan untuk melarang rokok beredar di Indonesia, bahkan terkesan diam saja? Bukankah mereka sudah tahu dampak kerusakan dari benda berukuran 9 cm tersebut?
"Cukai rokok itu salah satu sumber devisa negara terbesar, lho..."
"Mau dikemanakan para pekerja pabrik rokok yang jumlahnya ribuan itu? Belum lagi jutaan petani tembakau dan keluarganya yang butuh makan"
MUI berencana mengeluarkan fatwa tentang rokok pada bulan ini. Semoga fatwanya positif dan menjadi amunisi berharga untuk memerangi barang tidak bermanfaat tersebut, sekaligus menyelamatkan jutaan remaja yang terlanjur terlena slogan dan mitos tentang kenikmatan merokok.
"Merokok, mas?" (sambil menawarkan sebungkus rokok merk paling terkenal).
"maaf itu kuno, mas. nggak gaul. ini lho mas yang gaul" (sambil menunjukkan poster besar boycott produk Yahudi dengan back ground anak Palestina berlumur darah akibat terkena serangan bom zionis).
|
ada cerita temen saya yang kepingin berhenti merokok , lalu saya bilang , "lah kenapa g berhenti aja?" katanya , "pinginnya sih berhenti tapi g bisa2."
padahal berhenti merokok itu gampang . asal punya kemauan . kayak saya dulu . hehe .