Bismillahirrahmanirrahim
Upaya seorang muslim atau sekelompok kaum muslimin untuk melaksanakan ajaran Islam sesuai tuntunan Allah swt dan Rasulullah saw membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Berbagai macam halangan pasti akan menghalangi upaya tersebut. Rintangan bisa datang dari setan dan manusia-manusia yang berkolaborasi dengannya untuk mencegah manusia meniti jalan Allah swt.
Halangan yang dihadapi seorang atau sekelompok muslim bisa berupa cemoohan, fitnah, tipu daya, ancaman, teror mental, bahkan juga usaha pembunuhan. Tentunya dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa tangguhnya agar seorang muslim tahan menghadapi semua tekanan tersebut.
Allah swt menyadari itu semua karena Dia adalah dzat yang memiliki alam raya seisinya. Dialah satu-satunya yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, dan menjaga serta menghancurkan seluruh dunia beserta apa yang didalamnya. Tidak ada yang bisa menghalangi apa keinginanNya, sebaliknya juga tidak sesuatupun yang mampu mencegah mauNya.
Sebagai sarana membantu para hambaNya agar tahan menghadapi segala rintangan dalam menjalankan syariatNya, Dia menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw yaitu surat al-Muzammil ayat 1-10. Allah swt ingin memberikan kekuatan spiritual kepada setiap muslim yang mau melaksanakan intruksi-intruksiNya dalam 10 ayat surat al-Muzammil.
Dalam sistematika Nuzulnya wahyu sebagai manhaj atau panduan dalam menegakkan peradaban Islam mencontoh apa yang Rasulullah saw dan para sahabat lakukan, surat al-Muzammil 1-10 berada dalam urutan ketiga. Ia turun setelah surat al-Alaq ayat 1-5 dan surat al-Qolam ayat 1-7, serta sebelum Allah swt mewahyukan surat al-Mudatsir ayat 1-7 dan al-Fatihah 1-7.
Ada tujuh azimat yang Allah swt berikan kepada kaum muslimin sebagai pusaka atau senjata untuk menghadapi semua perintang dakwah Islam yaitu qiyamul lail (sholat tahajud), tartil (membaca) al-Qur’an, dzikrullah (menginggat), tabatul (sungguh-sungguh) dalam beribadah, sabar, tawakal dan hijrah. Apabila dilaksanakan ketujuh azimat di atas akan memberikan keistimewaan-keistimewaan bagi orang-orang yang melaksanakannya. Tulisan ini hanya akan memberikan penjelasan sedikit tentang azimat pertama yaitu qiyamul (sholat) lail.
Sholat tahajud atau qiyamul lail Allah swt perintahkan kepada Rasulullah saw sebelum menurunkan perintah sholat wajib lima kali sehari. Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj yang menandari awal perintah sholat wajib, kedudukan qiyamul lail menjadi ibadah sunnah. Namun bagi Rasulullah saw mewajibkan qiyamul lail bagi diri beliau. Demikian juga orang-orang yang mengharapkan dekat dengan Allah swt berusaha menjadikan aktifitas ibadah ini rutin dikerjakan setiap harinya.
Ada tiga pilihan waktu menurut sunnah Rasulullah saw mengacu kepada surat al-Muzammil. Ketiga pilihan waktu tersebut adalah jam 00.00 – 04.00, 02.00 – 04.00, dan 20.00 – 04.00. Waktu yang dipilih tentu saja berdasarkan kemampuan masing-masing sesuai dengan kondisi dirinya.
Jumlah rakaat qiyamul lail Rasulullah saw biasanya adalah 11 rakaat, dengan format empat rakaat, empat rakaat dan tiga rakaat witir. Kalau kemudian kita merasa berat dengan susunan seperti itu, kita bisa melakukan dua rakaat empat kali dan diakhiri witir tiga rakaat. Silahkan pilih.
Apa keistimewaan qiyamul lail?
Banyak keistimewaan yang Allah swt berikan kepada hambaNya yang rajin bangun malam. Berbagai bantuan dan kemudahan Dia curahkan kepada orang-orang yang istiqomah mengerjakannya. Berikut ini 6 hal yang Allah swt akan berikan kepada mereka, diantaranya:
1. Mampu mengeluarkan ucapan/rerkataan yang bermakna serta mengandung hikmah.
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat”. (QS. Al-Muzzammil: 5)
2. Wajahnya akan menyenangkan orang yang memandangnya. Tentu saja orang-orang tersebut adalah hamba-hamba Allah swt yang sholeh.
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah 16-17)
3. Mendapatkan tempat atau yang terpuji di hadapan Allah swt dan oerang-orang beriman.
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(QS. Al-Isra: 79)
4. Kekuatan yang menolong.
“Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”. (QS. Al-Isra’: 80)
5. Permintaannya akan dikabulkan
Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
Nabi SAW bersabda juga :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Banyak keutaamaan lainnya yang Allah swt janjikan sebagai balasan bagi orang-orang yang mau mengorbankan tidurnya datang bersimpuh di tengah malam sebagai tanda ketaatan kepada Allah swt. Semoga kita menjadi bagian dari kelompok manusia tersebut. Amiin.
Upaya seorang muslim atau sekelompok kaum muslimin untuk melaksanakan ajaran Islam sesuai tuntunan Allah swt dan Rasulullah saw membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Berbagai macam halangan pasti akan menghalangi upaya tersebut. Rintangan bisa datang dari setan dan manusia-manusia yang berkolaborasi dengannya untuk mencegah manusia meniti jalan Allah swt.
Halangan yang dihadapi seorang atau sekelompok muslim bisa berupa cemoohan, fitnah, tipu daya, ancaman, teror mental, bahkan juga usaha pembunuhan. Tentunya dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa tangguhnya agar seorang muslim tahan menghadapi semua tekanan tersebut.
Allah swt menyadari itu semua karena Dia adalah dzat yang memiliki alam raya seisinya. Dialah satu-satunya yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, dan menjaga serta menghancurkan seluruh dunia beserta apa yang didalamnya. Tidak ada yang bisa menghalangi apa keinginanNya, sebaliknya juga tidak sesuatupun yang mampu mencegah mauNya.
Sebagai sarana membantu para hambaNya agar tahan menghadapi segala rintangan dalam menjalankan syariatNya, Dia menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw yaitu surat al-Muzammil ayat 1-10. Allah swt ingin memberikan kekuatan spiritual kepada setiap muslim yang mau melaksanakan intruksi-intruksiNya dalam 10 ayat surat al-Muzammil.
Dalam sistematika Nuzulnya wahyu sebagai manhaj atau panduan dalam menegakkan peradaban Islam mencontoh apa yang Rasulullah saw dan para sahabat lakukan, surat al-Muzammil 1-10 berada dalam urutan ketiga. Ia turun setelah surat al-Alaq ayat 1-5 dan surat al-Qolam ayat 1-7, serta sebelum Allah swt mewahyukan surat al-Mudatsir ayat 1-7 dan al-Fatihah 1-7.
Ada tujuh azimat yang Allah swt berikan kepada kaum muslimin sebagai pusaka atau senjata untuk menghadapi semua perintang dakwah Islam yaitu qiyamul lail (sholat tahajud), tartil (membaca) al-Qur’an, dzikrullah (menginggat), tabatul (sungguh-sungguh) dalam beribadah, sabar, tawakal dan hijrah. Apabila dilaksanakan ketujuh azimat di atas akan memberikan keistimewaan-keistimewaan bagi orang-orang yang melaksanakannya. Tulisan ini hanya akan memberikan penjelasan sedikit tentang azimat pertama yaitu qiyamul (sholat) lail.
Sholat tahajud atau qiyamul lail Allah swt perintahkan kepada Rasulullah saw sebelum menurunkan perintah sholat wajib lima kali sehari. Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj yang menandari awal perintah sholat wajib, kedudukan qiyamul lail menjadi ibadah sunnah. Namun bagi Rasulullah saw mewajibkan qiyamul lail bagi diri beliau. Demikian juga orang-orang yang mengharapkan dekat dengan Allah swt berusaha menjadikan aktifitas ibadah ini rutin dikerjakan setiap harinya.
Ada tiga pilihan waktu menurut sunnah Rasulullah saw mengacu kepada surat al-Muzammil. Ketiga pilihan waktu tersebut adalah jam 00.00 – 04.00, 02.00 – 04.00, dan 20.00 – 04.00. Waktu yang dipilih tentu saja berdasarkan kemampuan masing-masing sesuai dengan kondisi dirinya.
Jumlah rakaat qiyamul lail Rasulullah saw biasanya adalah 11 rakaat, dengan format empat rakaat, empat rakaat dan tiga rakaat witir. Kalau kemudian kita merasa berat dengan susunan seperti itu, kita bisa melakukan dua rakaat empat kali dan diakhiri witir tiga rakaat. Silahkan pilih.
Apa keistimewaan qiyamul lail?
Banyak keistimewaan yang Allah swt berikan kepada hambaNya yang rajin bangun malam. Berbagai bantuan dan kemudahan Dia curahkan kepada orang-orang yang istiqomah mengerjakannya. Berikut ini 6 hal yang Allah swt akan berikan kepada mereka, diantaranya:
1. Mampu mengeluarkan ucapan/rerkataan yang bermakna serta mengandung hikmah.
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat”. (QS. Al-Muzzammil: 5)
2. Wajahnya akan menyenangkan orang yang memandangnya. Tentu saja orang-orang tersebut adalah hamba-hamba Allah swt yang sholeh.
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah 16-17)
3. Mendapatkan tempat atau yang terpuji di hadapan Allah swt dan oerang-orang beriman.
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(QS. Al-Isra: 79)
4. Kekuatan yang menolong.
“Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”. (QS. Al-Isra’: 80)
5. Permintaannya akan dikabulkan
Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
Nabi SAW bersabda juga :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Banyak keutaamaan lainnya yang Allah swt janjikan sebagai balasan bagi orang-orang yang mau mengorbankan tidurnya datang bersimpuh di tengah malam sebagai tanda ketaatan kepada Allah swt. Semoga kita menjadi bagian dari kelompok manusia tersebut. Amiin.