RSS

mengapa kita kalah?

abinehanafi Filed Under: Label:
Bismillahirrahmanirrahim

Kita semua meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang mendapat ridho dari Allah swt (Al-Maidah:3). Kita juga percaya umat Islam merupakan umat terbaik ciptaan Allah swt di dunia ini (Ali Imron:110). Bahkan bumi dan seisinyapun diwariskan kepada orang-orang yang beriman (An-Nuur:55) . Tidak ada yang menyangkal hal tersebut.

Namun kalau melihat realitas dalam percaturan kehidupan dan peradaban dunia, kondisi umat Islam saat ini masih jauh dari idealitas seperti di atas. Di banyak sudut bumi nasib umat islam memprihatinkan. Mereka teraniaya secara fisik, sosial ekonomi dan hampir di semua aspek kehidupan. Dominasi kekuatan barat yang kristen mencengkeram kuat dan nyaris tidak terkalahkan. Timbul pertanyaan kemudian mengapa hal itu terjadi?

Sejak runtuhnya khilafah Utsmaniyyah 1924 oleh si Yahudi Mustafa Kemal At-Taturk, sudah banyak tokoh-tokoh kaum muslimin mencoba menggapai kemenangan kembali. Di mulai dari Jamaluddin Al-Afghani dengan ide pan-Islamnya, kemudian Muhammad Abduh dan muridnya Rashid Ridho. Selanjutnya perjuangan tersebut dilanjutkan oleh Abu 'Ala Al-Maududi, Hasan Al-Banna dengan Ikhwannya, An-Nabani dengan Hizbiya ataupun untuk skala nasional seperti Ahmad Dahlan, Hasyim Asy'ari maupun Abdullah Said. Namun semuanya belum mampu membuat umat ini kembali menjadi pemenang dalam percaturan peradaban dunia.

Banyak argumentasi yang dikemukakan sebagai penyebab itu semua. Ada yang mengatakan kekalahan umat Islam karena mereka meninggalkan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pegangan dalam kehidupan. Kaum muslimin lebih memilih pola hidup dan isme-isme lain di luar Islam. Mereka memberikan solusi kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah jika kaum muslimin ingin kembali menegakkan Islam sebagai ideologi dunia.

Pendapat lainnya adalah ketertinggalan umat Islam dalam bidang sains dan tehnologi menjadi penyebabnya. Termasuk juga terkungkungnya pola pikir kaum muslimin yang selalu berorientasi kepada masa lalu; masa Rasulullah dan para sahabat. Ide mereka kemudian rekatualisasi nilai-nilai Islam sesuai dengan kehidupan modern, acuannya adalah barat. Termasuk merubah mind set kaum muslimin agar mau meniru barat yang modern dan maju baik dalam bidang kehidupan sosial maupun keagamaan.

Sebagian lainnya mempunyai pendapat berbeda. Dalam pikiran mereka kekalahan umat ini karena mereka tidak bisa bersatu. Umat Islam terpecah dan gampang di pecah. Dalam menyikapi satu peristiwa sering tidak sama persepsinya. Di tambah lagi tidak adanya satu kepemimpinan umat Islam di seluruh dunia.

Contoh terakhir tentang Palestina misalnya. Bagaimana mungkin satu negara yang mayoritas Islam seperti Mesir malah lebih cenderung mendukung Israel daripada saudaranya di Gaza yang sedang sekarat karena agresi tentara zionis. Termasuk juga kasus terbaru yaitu kaum muslimin yang ada di Sudan. Mereka mengajukan solusi sebagai jalan keluar keterpurukan umat Islam adalah dengan kembali mendirikan khilafah Islamiyyah.

Kedua solusi di atas semuanya benar. Umat Islam memang harus kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah serta melepaskan keterikatannya kepada ajaran-ajaran yang lain. Karenanya gerakan kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah yang sempat menjadi isu sentral kaum muslimin pada awal abad 15 Hijriyah perlu di dengungkan kembali.

Sayangnya, semua kelompok umat Islam juga telah mengaku berpegang kepada al-Qur’an dan Sunnah. Mereka merasa kelompoknya paling benar dalam melaksanakan perintah Allah swt dan contoh dari Rasulullah saw. Sementara kelompok lainnya tidak semurni mereka.

Karena merasa paling benar, akhirnya mereka merendahkan kelompok lain. Jika tidak saling menahan diri maka yang terjadi adalah saling menjelekkan, bahkan mengkafirkan saudaranya sendiri. Kalau begitu apakah solusi yang kedua lebih tepat untuk dilaksanakan lebih dahulu?

Kita semua menyadari bahwa diantara penyebab terpuruknya nasib umat Islam adalah kenyataan bahwa sulitnya persatuan antar umat sendiri. Setiap kelompok mempunyai pemimpin. Sayangnya tidak semua pemimpin mau untuk di ajak mewujudkan satu persatuan umat Islam.

Mereka khawatir ketika meleburkan kelompoknya dengan kelompok lain, maka identitas kelompoknya hilang. Penyebab itu semua tentu saja egoisme individu dan kolektif dalam kelompok tersebut. Kepentingan individu dan kelompok lebih dominan daripada kepentingan umat secara keseluruhan.

Hal yang nyaris sama juga difikirkan Rasulullah saw melihat kondisi masyarakat Makkah waktu itu. Beliau berfikir kenapa masyarakatnya harus selalu berperang antara kabilah karena hal-hal sepele padahal mereka dari keturunan yang sama? Bagaimana jalan keluarnya?

Maka beliau memutuskan untuk menyepi dari keramaian dengan bertahanust di Gua Hira. Bertahun-tahun lamanya Muhammad melakukan aktifitas tersebut mencari jawaban untuk memecahkan problematikan masyarakatnya.

Di tengah kesendirian itulah kemudian Allah swt memberikan jawaban kepada beliau “Bacalah dengan nama Rabbmu yang menciptakan” sampai akhir ayat. Demikianlah proses pemenangan Islam dimulai.

Penyebab terpecah belahnya kaum muslimin adalah karena mereka berjuang tidak untuk Islam, tetapi untuk kelompok masing-masing. Mereka tidak “bacalah dengan Rabbmu” tetapi membaca nama kelompoknya sendiri-sendiri. Akibatnya ketika di awal tidak membaca nama Allah swt yang berbicara adalah ego dan kepentingan masing-masing. Dan ketika itu terjadi, berarti kesombongan telah masuk ke dalam diri mereka. Tentu saja mereka telah melampaui batas. “Ketahuilah. Sesungguhnya manusia benar-benar melampui batas”. (Al-Alaq ayat 6).

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara untuk memenangkan dakwah Islam?

| edit post

11 Responses to "mengapa kita kalah?"

  1. Anonim Says:
  2. ashobiyah .
    lagi - lagi ini yang menjadi masalah utama umat Islam . merasa bahwa golongannya yang paling benar .

    saya tunggu pemimpin hasil dari tahanuts di 'Gua Hiro' . :D
  3. abinehanafi Says:
  4. ashobiyyah itu bagian penyakit jahiliyyah

    sekarang Gua Hiro' g di Makkah lagi sudah pindah k KL .:D
  5. Anonim Says:
  6. bener bener .
    saya merasa sekali penyakit ashobiyyah ini .
    justru setelah ada disini .
    pantas umat islam kalah .
    terkotak kotak dengan membikin kotaknya sendiri dengan tidak mau bertoleran dengan kotak orang lain .

    amiin .
    semoga .
    minta doanya ustadz .
  7. Anonim Says:
  8. emg yang nmanya ashobiyah tu g bsa dpungkiri, pada tiap diri orang mukmin. namun untuk mengantisipasi dari itu z qt g boleh pandang bulu n berpikir positif pada tiap orang. so, don't give up! emg umat islam susah tuk diajak maju. githu mao menang kalo ma saudara sendiri masih ada rasa sepihak ma golongannya. hee..............
  9. Anonim Says:
  10. justru kesalahan besar orang Islam karena merasa dirinya hebat, padahal itu cuma mimpi saja. kasihan dech.
  11. Anonim Says:
  12. jangan lupa untuk belajar sama china , kan kata si muhammad belajarlah sampai ke negeri china...
    dasar muslim goblok!

    masih lupa peristiwa perang arab - israel???
    negara negara arab : mesir , yordania, suriah, perang langsung lawan israel tapi tidak pernah menang!!

    kejayan islam sudah tamat
  13. abinehanafi Says:
  14. @ bukan orang Islam merasa dirinya hebat tapi Allah swt justru yang memilih umat Islam sebagai wakilnya mengelola bumi sesuai dengan ketentuan-Nya dan itu bukan mimpi.

    @maaf mungkin saya tidak pintar, tapi apa yang anda bilang kata Rasulullah saw untuk menuntut ilmu sampai ke China itu bukan perkataan beliau. mungkin lain kali harus lebih jeli kalau mengutik kata seseorang.
    kejayaan Islam bukan tamat tapi sedang terjadi gerhana. dan setiap gerhana pasti akan berakhir. anda tunggu sebentar lagi kebangkitan Islam akan tiba. semoga anda termasuk orang yang akan merasakan indahnya hidup dalam aturan Islam.
  15. Anonim Says:
  16. @ anonym : islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam . kejatuhan Islam di sebabkan oleh orang muslim itu sendiri yang sudah tidak lagi menerapkan islam secara kaffah . kekalahan bangsa Arab kepada Israel pada perang teluk salah satunya di sebabkan oleh kurangnya penerapan Islam itu sendiri . jika Anda mengambil contoh perang Arab - Israel , maka saya mengambil contoh HAMAS - Israel pada awal tahun kemarin . apakah israel menang ? nonsense . padahal dari segi senjata dan pasukan , jelas HAMAS kalah jauh . tp mengapa bs menahan Israel ? sekali lagi , Al Islamu ya'lu wa la yu'la alaih (Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya) . jika Anda tidak percaya , silahkan kaji Islam secara mendalam , dan amalkan . Anda akan merasakan kenikmatannya . :) :)

    jangan lupa untuk belajar sama china[cut]

    klo yang Anda maksud adalah hadist berikut :
    “Uthlubul ‘ilma walaw bishshiin”, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina , maka hadist tersebut dha'if (palsu) Imam Ahmad bin Hambal , Imam Ibnu Al Jauzi , Syaikh Al Albani , dan Imam Bukhari karena periwayat yang lemah . silahkan cari tahu tentang kedudukan hadist jika Anda penasaran . ^^

    dasar muslim goblok!

    terima kasih . semoga dengan ucapan Anda ini kami bs bertambah lebih pintar .
    sering sering main ke blog ini aja .
    biar ada pencerahan seberapa bodoh sih umat Islam itu . apakah bener bodoh ato sebaliknya .
  17. muntaqin Says:
  18. semoga Allah SWT membantu kita............
  19. abinehanafi Says:
  20. amiiin...
  21. Anonim Says:
  22. Nonetheless, there are some essential factors that need considering before making any selection.
    4 (blue) - to enhance wisdom and imagination, emotions, calm the anger.
    Light fixtures like floor lamps and chandeliers come in a
    wide variety.

    Also visit my blog post: Wandleuchten

Posting Komentar