RSS

menikmati hujan

abinehanafi Filed Under: Label:
Bismillahirrahmanirrahim

Hujan selalu memiliki banyak makna. Bagi seorang petani yang sekian lama menantikan turunnya hujan untuk mengawali musim tanam, tentu saja itu sebuah rahmat. Ia merasa permohonan doanya selama ini terkabulkan. Ia berjanji esok pagi akan segera turun ke sawah menyiapkan tanahnya supaya segera siap ditanami padi.

Sebaliknya bagi petani yang menunggu beberapa hari lagi musim panen tiba, hujan adalah keprihatinan. Wajahnya mulai muram penuh keresahan. Ia khawatir air hujan akan mengenangi tanaman padinya sehingga busuk dan tidak bisa dipanen. Bayangkan kegagalan panen telah muncul dalam pikirannya. Terbayang pula kerugian sekian ratus ribu atau sekian juta akibat kegagalan panen tersebut. Musnahlah harapan untuk membeli ini dan itu hasil penjualan panennya.

Bagi seorang penjaja pinjaman payung di areal perkantoran, terminal maupun pertokoan hujan merupakan saat memperoleh banyak riski. Lembar demi lembar ia terima dari sewa payung orang-orang. Saat panen, begitu pikir mereka. Dengan cara berbeda mungkin mereka tetap bersyukur kepada-Nya.

Namun tidak bagi mereka-mereka yang pulang kerja, usai belanja maupun menunggu angkutan umum di pinggir jalan, hujan berarti desahan nafas dalam-dalam penuh arti. Ungkapan perasanan hati mereka yang kesel, jengkel ataupun kecewa. Jarang yang tersenyum, gembira apalagi tertawa.

Percikan air dari jalan raya karena terinjak ban motor atau mobil menambah kejengkelan dalam hati mereka. Belum lagi kalau hujan berlangsung lama tidak segera berhenti, gerutuan segera muncul dari sebagian mereka. Mungkin karena lapar, ada janjian dengan teman maupun ditunggu keluarga di rumah. Hujan datang bukan pada waktu yang tepat begitu barangkali pikiran mereka.

Lain lagi bagi anak-anak di lokasi tempat saya tinggal. Hujan justru menambah asyiknya mereka bermain bola. Lapangan licin yang bisa membuat beberapa dari mereka terpeleset menambah meriahnya suasana. Gelak tawa dan ungkapan-ungkapan spontan mengiringi senyuman ataupun rasa sakit bagi anak yang kebagian rejeki jatuh terpeleset di tengah lapangan.

Bahkan gelelegar petir yang berdentuman bak meriam tidak mampu menghentikan semangat mereka mengejar bola. Hanya teriakan “orang tua-orang tua” mereka yang mampu membuat lapangan bola dan sekitarnya mendadak sepi karena para pemainnya berjalan menuju ke “rumahnya” masing-masing.

Bagaimanapun hujan adalah karunia Allah swt kepada manusia sebagai wujud kasih sayangNya. Dengan hujan tanah menjadi subur, sumber air terjaga persediannya dan juga kegembiraan bagi anak-anak yang masih boleh main hujan-hujanan oleh orang tuannya. Ia adalah rahmat.

Tanpa hujan bisa dibayangkan keringnya bumi ini. Sebanyak apapun air yang berada di sungai, danau ataupun laut akhirnya akan habis jika tidak ada tambahan dari hujan. Habis karena digunakan ataupun terserap oleh sinar matahari setiap harinya.

Jika air habis, tidak hanya manusia yang menderita, hewan-hewan akan lebih tersiksa karena tidak bisa minum. Setahan apapun onta mampu berhari-hari tidak minum,pada akhirnya iapun butuh minum. Ketika air itu tidak ada apa dayanya? Waktunya detik demi detik mungkin tinggal menunggu kedatangan sang maut.

Tetumbuhanpun tidak mungkin mampu hidup tanpa mengkonsumsi air. Proses daya hidup dan perkembang biakan mereka membutuhkan air. Itulah gunanya akar pohon menerobos tanah bergerak ke segala arah mencari air untuk dibawa ke bagian tanaman yang lain.

Sekalipun ia rahmat tapi ketika polah tingkah manusia serakah telah mengunduli hutan sebagai penahan air, maka terkumpulnya air itu bisa berarti bencana. Hujan yang turun terus menerus bisa membuat tanggul air jebol, sungai meluap, dan bendungan roboh. Ketika air bukan lagi teman, tapi sudah dianggap musuh oleh sebagian manusia.

Banjir tidak mengenal status sosial. Ia bisa menyerang pemukiman kumuh di pinggir kali, perumahan warga biasa maupun perkampungan elit di tengah kota. Semua bisa terkena dampaknya; minimal rumahnya kotor karena sampah yang dibawa banjir. Tidak menutup kemungkinan juga ia kehilangan harta bendanya, bahkan sanak familinya yang hanyut terseret pusaran air.

Banjir yang mengenangi perumahan, juga lewatnya air bah sepanjang pemukiman merupakan tragedi dan tangisan manusia-manusia lemah yang sebagian diantaranya justru tidak ikut serta menikmati mengunduli hutan. Mereka hanya menikmati akibat buruknya, sementara cukong-cukong pelaku illegal logging tetap aman di lantai 10 atau 20 hotelnya atau malahan sudah lari ke luar negeri begitu mendengar ramalan cuaca bahwa hujan akan turun di daerahnya.

Begitulah manusia. Nafsunya tidak pernah terpuaskan akan dunia. Dengan berbagai alasan dusta pohon-pohon ditebangi tanpa menggantinya dengan penanaman kembali. Bekerja sama dengan para aparat hukum yang mata duitan segala aturan bisa direkayasa dan dilanggar. Kepentingan orang banyak dikalahkan sodoran tumpukan uang atau cek milyaran rupiah.

Kalaupun tertangkap oleh aparat yang lain, tuduhanpun dibuat seringan mungkin. Tidak butuh lama berdiam di dalam sel, asalkan uang lancar segala urusan cepat selesai. Akibatnya negeri ini menempati rangking pertama didunia sebagai perusak hutan.

Kerakusan dan ketamakan manusia merupakan sumber bencana di dunia ini. Saling berebut isi dunia tidak memperdulikan cara yang dipergunakan asalkan memperoleh kekayaan yang banyak. Tidak ada halal ataupun haram, semua adalah halal dan boleh. Maka Rasulullah saw dulu sudah mensifati manusia dengan ketamakan terhadap harta. Menurut beliau kepuasan mereka akan berhenti ketika mulut itu sudah terpenuhi dengan tanah alias masuk liang kubur.

Langit masih terus menumpahkan air hujan. Semoga air yang turun adalah rahmat bagi manusia yang senantiasa berusaha patuh kepada perintah-Nya. Bagi orang yang sedang khilaf dengan mengamati titik-titik air yang turun berurutan ke bumi mudah-mudahan tersadarkan untuk segera kembali ke jalan lurus. Bagaimana bagi orang yang banyak maksiat, apakah hujan termasuk rahmat bagi mereka ataukah musibah? Allah swt paling tahu apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya.

| edit post

0 Responses to "menikmati hujan"

Posting Komentar