RSS

Menjaga Motivasi

abinehanafi Filed Under: Label:
Bismillahirrahmanirrahim

Mendidik manusia memang pekerjaan super. Inilah warisan para nabi dan rasul utusan Allah swt untuk memberi tahu, menunjukkan jalan dan membimbing manusia supaya senantiasa dalam koridor kebenaran dan kebaikan. Karena ia merupakan perkerjaan super tentu saja membutuhkan energi besar untuk melaksanakannya.

Banyak orang yang tertarik dengan pekerjaan ini. Namun tidak selamanya orang kemudian tahan untuk tetap bertahan dalam idealisme awal menjaga spirit pendidikan. Transfer ilmu, transfer nilai dan transfer iman haruslah dilakukan dengan sepenuh hati. Jika visi besar itu hilang, musnah sudah pahala dari Allah swt yang bisa dinikmati sampai di alam kubur bagi orang-orang berilmu dan bisa mengamalkannya.

Ada seorang teman main yang tidak pernah kelihatan loyo karena kurang gairah dalam seluruh aktifitas hariannya, termasuk mengajar sebagai pekerjaan pokoknya. Bertahun-tahun performance itu bisa ia rawat dan konsisten dikerjakan. Kondisi apapun yang menerpa dirinya nyala api tetap kelihatan dalam dirinya. Tidak peduli seperti apapun kualitas kemampuan dan karakter anak didiknya, ia tetap berperilaku seperti ini; semangat, santun dan istiqomah.

Lalu apa rahasianya? Ia hanya tersenyum jika orang mengomentari kondisinya tersebut. Ia bilang kuncinya ada pada duit. Mendengar kata duit otomatis pikiran orang yang ia aja bicara mengarah kepada uang alias fulus. Konklusinya jelas; ooooo…….. ternyata rahasianya tetap enerjik adalah uang. Semangat mencari duit memang bisa membuat orang tidak kenal lelah. Siang dan malam tidak ada bedanya sepanjang uang terus mengalir ke dalam kantongnya.

Tapi penjelasan dia berikutnya menghilangkan prasangka itu. Duit dalam spiritnya bukan uang atau fulus. Duit ditulis dengan memisah satu persatu hurufnya D - U - I - T. Itu adalah singkatan dari empat huruf tersebut; D berarti doa, U maksudnya usaha, I artinya ikhlash dan T ternyata tawakal. Iapun menjelaskan satu persatu maksud dari singkatan tersebut.

Huruf pertama adalah D yang artinya doa. Sudahkah kita mendoakan anak didik kita ketika kita berdoa setiap selesai sholat? Sudahkah memintakan ampun kepada Allah swt atas kesalahan mereka dan memohonkan petunjuk untuk kebaikan masa depannya dunia dan akhirat? Begitu pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan.

Doa memang kekuatan seorang muslim. “Doa adalah senjata orang-orang beriman”. Apalagi doa itu dilantukan dan dihaturkan oleh guru sebagai orang tua kedua setelah kedua orang tua biologis. Jika doa permohonan itu dirutinkan selama beberapa waktu, insya Allah ada bagian-bagian doa yang Allah swt kabulkan.

Huruf kedua adalah U yakni usaha. Ia meyakini semua pengajar sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik bagi anak ajarnya. Pertanyaannya maksimal itu ukuran siapa?, apakah ukuran setiap pengajar sendiri, ukuran aturan baku yang dibuat, ataukan ukuran hati setiap guru yang memiliki visi serta idealisme?

Tidak jarang, imbuhnya, maksimal yang dipakai adalah standard masing-masing person pendidik. Maka ukurannya sangat subyektif. Wajar kalau kemudian ketika seorang pendidik sedang mempunyai masalah pribadi ukuran maksimal akan mengalami penyusutan nilai. Padahal kondisi seperti itu tidak boleh karena tidak baik.

Huruf I mewakili ikhlash. Inilah kunci terkabulknya amal di hadapan Allah swt. Ikhlash bagi seorang pendidik berarti memberikan ilmunya dengan sepenuh hati hanya dalam rangka taat dan patuh kepada Allah swt. Tidak ada motivasi selain itu.
Jika ada dorongan lain yang ikut bermain apakah materi, jabatan maupun sekedar pujian dan sanjungan dari orang lain tentunya harus di tepikan. Sebisa mungkin seorang pengajar menjaga hati dari motivasi-motivasi yang bisa menganggu konsentrasinya dalam mentransfer ilmu kepada anak didiknya.

Tawakal adalah kepanjangan huruf T. Artinya setelah berdoa, berbuat maksimal dan ikhlash maka tinggal menunggu takdir dan ketentuan Allah swt. Hanya Dia yang memiliki kekuatan untuk menentukan hitam putihnya nasib setiap insan. Seperti apa warna dan corak masa depan seseorang tidak akan lepas dari keputusan Allah swt.
Dengan kata lain tawakal adalah kepasrahan akan kehendak Allah swt. Setiap keputusanNya adalah baik tidak peduli enak atau tidak enak, menyenangkan atau menyedihkan dalam pandangan nafsu manusia. Dari Allah pasti baik, itulah prinsip yang harus kita pegang erat. Begitulah uraian teman tadi tentang konsep hidupnya yang terwakili empat huruf; D-U-I-T.

Secara pribadi saya setuju dengan konsep berfikir seperti itu. Hari-hari ini kita menyaksikan dekadensi moralitas yang sangat akut di negeri ini. Satu sisi kita menyaksikan generasi tua negeri ini sudah seharusnya dikurangi perannya terutama mereka-mereka para pelaku maksiat dan kemungkaran, sisi lainnya kita sendiri khawatir dengan para pemuda Indonesia. Realitas menunjukkan angkatan muda harapan masyarakat ternyata otaknya penuh angan-angan hidup foya-foya, selalu gembira, tidak terikat norma dan ingin melepaskan rasa tanggung jawab akan masa depan bangsa dan negara.

Permasalah noraknya karakter sebagian anak muda umat dan bangsa ini diantaranya pasti peran pendidikan mereka selama berada di bangku sekolah. Mungkin faktor sistem pendidikan kita yang masih kurang mampu menyiapkan anak didiknya. Kalau berbicara sistem berarti terdiri dari materi ajar, kurikulum, dan tentunya juga pengajar. Semuanya memiliki peran atas keterpurukan ini.

Namun pendidikan formal bukanlah satu-satunya variabel penyebab kebobrokan moralitas sebagian anak muda zaman sekarang, lingkungan juga besar pengaruhnya. Sistem dajjal telah mengangkangi dunia dengan pola dan gaya hidup jahiliyyah modern. Globalisasi telah membuat dunia seperti kampung besar yang tidak dibatasi sekat-sekat lagi. Sayangnya informasi yang dominan penuh ajakan untuk meninggalkan ajaran Allah swt. Kekuatan mereka terlihat sangat besar dan nampaknya tak tertandingi.

Maka pendidikan yang baik sesuai standard Islam berperan besar untuk membangkitkan kembali kesadaran manusia akan eksistensi dan tugas manusiawinya. Tanpa memiliki kesadaran akan jatidirinya sebagai hamba Allah swt dan tugas utamanya sebagai pengemban risalah langit untuk kemakmuran alam semesta, pola pikir pencari ilmu akan kosong dari idealisme ilahiyyah. Ia hanya akan membumi berfikir tentang pemenuhan ambisi, keingginan dan hasrat nafsu manusiawi. Ujung-ujungya para lulusan lembaga-lembaga pendidikan yang ada tidak lebih sekedar menambah deretan nama perusak keseimbangan sistem alam dan seisinya.

Inilah investasi jangka panjang yang tak takkan putus pahalanya meski kita telah masuk ke dalam tanah. Mari kita lakukan perubahan menuju pendidikan yang lebih baik dari sekarang. Jangan ditunda lagi.


| edit post

1 Response to "Menjaga Motivasi"

  1. rakshaoare Says:
  2. Casino and Resort Map | 2550 S Flamingo Road - Mapyro
    Find Casino and Resort maps 고양 출장안마 and hotel address. MGM National Harbor Casino & Hotel 부천 출장샵 MGM Grand and 삼척 출장안마 Resorts Casino 안양 출장샵 MGM Grand Hotel and Casino MGM Grand Hotel and Casino. 서울특별 출장안마

Posting Komentar