RSS

Tahun baru hijriyah

abinehanafi Filed Under: Label:
Bismillahirrahmanirrahim


“Kita tidak perlu merayakannya karena tidak ada sunnah dari Rasulullah saw, juga para sahabat dan salafush sholeh.” Begitu dulu ucapan seorang ustand yang pernah saya dengar dalam sebuah pengajian dan masih tergiang-ngiang sampai hari ini. Dan pesan beliau terlintas kembali ketika pergantian tahun hijriyah datang kembali hari ini.

Satu hal yang mungkin tidak bisa kita hindari sebagai makhluk sosial yang mempunyai kenalan ataupun teman adalah ucapan selamat untuk beragam kepentingan, termasuk tahun baru. Bagaimana kita menyikapi jika kita mendapat ucapan “Selamat tahun baru hijriyah ya…. Moga tambah sukses di tahun ini?" Mendapat pertanyaan seperti itu beliau menjawab; berikan doa kepadanya, misalkan “Semoga Allah swt memberikan kebaikan kepada anda dan menjadikannya sebagai tahun kebaikan dan barakah.” Tapi jangan menjadi orang yang pertama mengucapkan.

Meskipun sebagian umat Islam juga melarang tindakan saling mengucapkan selamat tahun baru hijriyah tersebut. Sekalipun dengan pesan singkat (SMS). Alasannya tentu saja perbuatan yang tidak perlu karena mirip mengucapkan selamat tahun baru masehi sebagaimana umum dikerjakan manusia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa hanya ada dua hari raya dalam Islam; Idul Fitri dan Idul Adha. Dua hari raya itulah yang Rasulullah saw rayakan ketika beliau masih hidup. Tentunya sebagai orang yang mengaku sebagai pengikut beliau tidak pantas kalau tidak melaksanakan dan meniru beliau.

Tak layak juga kita ikut merayakan hari-hari besar umat lain yang sering diblow up besar-besaran lewat media cetak dan elektronik. Valentine, misalnya. Atau hallowen, termasuk juga ulang tahun seseorang. Kita patut khawatir jika menginggat hadist Rasulullah saw “barang siapa meniru suatu kaum maka ia bagian dari kaum tersebut”.

Idealnya kita mampu mengambil spirit hijrah Rasulullah saw dalam diri pribadi, bangsa dan umat kita untuk kehidupan lebih baik. Hijrah merupakan awal perubahan ke arah lebih baik, apapun itu. Begitulah dahulu semangat Rasulullah saw dan para sahabat ketika memutuskan berangkat ke Madinah. Kondisi lebih baik untuk mereka dalam mengamalkan dan menegakkan Islam.

Sepatutnya itu pula yang menggugah diri kita setiap pergantian hijriyah. Bertambah semangat untuk bekerja lebih keras menuju Kebangkitan Islam. Hingga saatnya tiba sebagaimana Rasulullah saw sabdakan. Dan sesungguhnya Allah swt dan Rasul-Nya tidak pernah menyalahi janji.

| edit post

0 Responses to "Tahun baru hijriyah"

Posting Komentar