RSS

Pemuda Pejuang Islam

abinehanafi Filed Under: Label:
Bismillahirrahmanirrahim

Para Pemuda memang hebat. Jarang atau mungkin bisa dikatakan tidak ada perubahan pada sebuah masyarakat, bangsa atau peradaban tangan ada campur tangan para pemuda di dalamnya. Setiap kisah tentang bangkitnya spirit perubahan di sebuah wilayah pasti menceritakan tentang sepak terjang keresahan anak-anak muda dalam menyikapi kondisi zamannya. Keresahan yang lahir dari rasa tanggung jawab untuk memenuhi tuntutan rakyat banyak baik terucap lewat lisan orang awam ataupun jeritan kehidupan keseharian karena penzaliman satu atau beberapa pihak sekaligus.

Semangat anak muda adalah semangat kemajuan. Obsesi tinggi tentang kehidupan ideal di mana mereka tinggal dan menetap merupakan spirit ampuh untuk menggerakkan sebuah perubahan menuju tata hidup, nilai maupun social yang lebih baik dari sebelumnya. Orisinalitas pikiran mereka yang jauh dari interest-interest pragmatis membuat gerakan mereka senantiasa meresahkan bagi para pelaku maupun pendukung status quo. Sebaliknya masyarakat banyak berharap aspirasi mereka berhasil digolkan dan perubahan sosialpun terjadi, meski harus lewat sebuah revolusi.

Pada banyak kondisi mentalitas pemuda merupakan cermin sebuah sistem masyarakat. Sakitnya pemuda merupakan sakitnya masyarakat, dan jeleknya pemuda juga rusaknya masyarakat. Begitu pula ketika profil pemudanya baik maka peradaban masyarakat itu memiliki prospek cerah di masa depan.

Singkatnya pemuda memiliki dua sisi yang sama-sama penting dan menentukan. Pada satu sisi mereka merupakan cerminan kualitas pewaris peradaban masyarakatanya pada masa mendatang. Apabila ingin mengetahui seperti apa wajah peradaban sebuah bangsa dua puluh tahun yang akan datang, silahkan melihat prototipe anak-anak muda mereka hari ini.

Pada sisi lainnya generasi muda adalah katalisator perbaikan peradaban mereka sendiri jika mulai aus arah dan geraknya karena beban berat akibat kesalahan-kesalahan masyarakat tuanya. Jika usia peradaban semakin tua atau masih muda tapi terjerat dalam kekuasaan yang tidak pernah berubah biasanya mengalami stagnisasi perkembangan, mandeg total bahkan mengalami kemunduran. Apabila pemudanya tidak mampu membalik kondisi menjadi lebih baik, peradaban itu sesungguhnya telah berada di bibir jurang sejarah. Hilang ditelan zaman.

Sebagai sebuah kesatuan peradaban, perjalanan umat Islam telah melewati 15 abad. Berawal ketika Rasulullah saw menerima wahyu pertama di gua Hira yakni surat al-Alaq 1 – 5. Ketika beliau saw mulai berdakwahpun para pendukung pertama dan utama beliau adalah anak-anak muda semisal Ali bin Abi Thalib, Musha’b bin Umair, Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Abi Waqash dan lain-lainnya.

Sebaliknya penentang beliau mayoritas berasal dari golongan tua seperti Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf dan Walid bin Mughirah. Berkat dukungan dari para pemuda tersebut Rasulullah saw berhasil membagun basis dakwah di Madinah dan selanjutnya perlahan-lahan membawa jazirah Arab tersinari dengan cahaya Islam secara keseluruhan.

Awal kemandengan dan mundurnya umat Islam juga tidak bisa dilepaskan dari kondisi riil generasi mudanya. Masa itu peradaban Islam sudah sedemikian berkembang dalam segala aspek kehidupan dan hamper di setiap pelosok dunia. Godaan untuk hidup enak dan nikmat merasuki sebagaian umat ini, khususnya para pewaris peradaban. Mereka terjerat kehidupan penuh kesenangan duniawi. Semua ada dan bisa dilakukan.

Lambat laun estafeta kepemimpinan umat mengalami kemunduran sedikit demi sedikit. Musuh semakin pintar untuk menggerogoti kekuatan umat dengan cara merusak para pewaris peradaban Islam. Dalam kondisi kebobrokan akhlaq dan moral secara internal umat, gelombang pasukan musuh menyerang secara serentak dan reduplah keagungan umat ini.

Waktu demi waktu berlalu para penjajah masih mencengkeram bumi-bumi umat Islam. Kembali para pemuda tampil menggerakan roda perlawanan di setiap wilayah dimana umat Islam teraniaya. Tidak sedikit wilayah Islam berhasil dibebaskan dengan pengorbanan ribuan bahkan jutaan nyawa kaum muslimin termasuk remaja dan para pemuda Islam.
Ketika zionisme mengambil peran sebagai musuh Islam dan pemeluknya, generasi muda Islam kembali menjadi sasaran tembaknya. Beragam cara dan upaya mereka kerahkan untuk menghancurkan seluruh aspek kekuatan kader-kader terbaik umat. Mulai dari pemikiran, pendidikan, kebiasaan hingga gaya hidup.

Akibatnya jelas umat terperosok dalam lubang lebih dalam. Belum sempat bangkit secara sepenuhnya tiang-tiang penyangga kembali mendapat hantaman bertubi-tubi. Kebangkitan Islam yang diharapkan menemukan momentumnya belum menemukan sinarnya. Gerhana masih saja menutupi cahaya Islam. Hingga detik ini.

Para pemuda Islam dewasa ini lebih asyik mengekor kebudayaan barat yang penuh dengan eksploitasi hawa nafsu manusia. Syahwat begitu diagungkan dalam setiap aspek kehidupan. Materialisme menenggelamkan spiritual dan menjadikannya sesuatu yang tidak menarik. Ibadah tak lebih dari ritual harian tanpa makna sehingga tidak memberikan dampak signifikan dalam kehidupan. Padahal hidup itu sendiri adalah ibadah kepada Allah swt.

Beruntung tidak semua generasi muda Islam terjerat dalam tipuan dan jebakan syetan seperti itu. Tetap saja ada sekelompok pemuda yang memegang erat komitmen keIslamannya. Mereka kemudian menyebarkan bara api Islam itu ke seluruh pelosok dunia sehingga orang-orang yang masih memiliki kesadaran terpantik semanggatnya untuk tetap menjadikan Islam sebagai keyakinan hidup.

Dan usaha itu tetap berlansung sampai hari ini. Proyek kebangkitan umat adalah proyek menyelamatkan generasi muda Islam dari dekapan nilai-nilai jahiliyah modern. Proyek ini membutuhkan kerja sangat keras dari semua unsur umat ini. Jika ingin lebih cepat merebut kembali kejayaan peradaban di muka bumi ini langkah strategisnya tentu saja membangkitkan kesadaran kepada para pemuda Islam akan eksistensi dan tanggung jawabnya. Mereka adalah pewaris peradaban sesungguhnya.

Menempa generasi muda Islam dengan memantapkan keyakinan mereka akan kebenaran ajaran ini. Mendorong mereka mempelajari dien ini dengan penuh kesungguhan dan mengamalkannya dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Jika mayoritas mereka sudah bangga dengan keIslamannya dan menunjukkan di mana saja berada maka mengajaknya untuk memperjuangkan Islam menjadi langkah selanjutnya.

Para pemuda pejuang Islam itulah gelar yang layak diberikan kepada mereka ketika itu. Sosok-sosok pemuda yang mencintai Islam dengan sepenuh jiwa raganya dan rela berkorban untuk keagungannya. Ditangan merekalah kebangkitan dan kejayaan umat ini akan dipertaruhkan pada saatnya. Semoga waktunya tidak lama lagi.

| edit post

0 Responses to "Pemuda Pejuang Islam"

Posting Komentar